Alhamdulillah, kabar bahagia datang dari Erni Puspita Sari, seorang mahasantriwati semester delapan dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dari STIBA Arraayah, berhasil membanggakan STIBA Arraayah dan Kabupaten Sukabumi dengan meraih penghargaan “The Most Outstanding Delegate” pada acara International Conference Santri Mendunia. Acara yang berlangsung dari 15 hingga 20 Januari 2025 ini diselenggarakan oleh organisasi Santri Mendunia dan mendapat perhatian luas dari umat Muslim, khususnya kalangan santri.

STIBA Arraayah pun mendukung  keikutsertaan Erni dalam acara tersebut. Proposal yang diajukan oleh Erni mendapat apresiasi dari pihak kampus karena sesuai dengan visi pondok pesantren untuk mencetak santri berprestasi yang mampu memberikan kontribusi nyata di masyarakat. Dengan tema besar “Kolaborasi Santri: Menginspirasi Perubahan Menjadi Teladan Dunia,” konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran santri terhadap berbagai isu penting, baik nasional maupun internasional.

Konferensi tersebut diadakan di tiga negara, yaitu Malaysia, Singapura, dan Thailand, dengan rangkaian kegiatan selama lima hari. Peserta mengikuti berbagai aktivitas, seperti forum kajian ilmiah, seminar internasional, kunjungan ke pesantren dan kampus Islam, serta kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Pada 17 Januari, Erni berkesempatan mempresentasikan makalah ilmiahnya yang berjudul “Pusat Dakwah Desa (PUWASA): Transformasi Santri untuk Pembangunan Desa.” Dalam pemaparannya, ia mengajukan gagasan inovatif untuk menjadikan desa sebagai pusat dakwah, tempat para santri menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari demi membimbing masyarakat dalam memahami nilai-nilai agama.

Mengutip dari berita yang dimuat oleh SIARAN BERITA,Erni menyoroti pentingnya pembelajaran bahasa Arab di desa. Menurutnya, bahasa Arab bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga merupakan bahasa ibadah yang dapat mendekatkan seseorang dengan Allah. Dengan mengajarkan bahasa Arab, para santri dapat membantu memperkuat identitas keislaman masyarakat.

Dalam presentasinya, Erni juga membahas peran santri dalam meningkatkan perekonomian desa. Ia percaya bahwa santri dapat menjadi motor penggerak melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat berbasis syariah. Dengan begitu, kehadiran santri di desa tak hanya memberikan manfaat secara spiritual, tetapi juga membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan.

Presentasi yang disampaikan dengan penuh percaya diri ini berhasil memukau para juri. Penghargaan untuk Erni sebagai delegasi terbaik diumumkan pada 19 Januari di Thailand. “Saya hanya mencoba memberikan yang terbaik dan menjadi diri sendiri,” kata Erni dengan rendah hati.

Erni berharap prestasinya ini dapat memotivasi santri lainnya untuk terus berkarya. Baginya, status sebagai santri bukanlah halangan untuk meraih kesuksesan, melainkan sebuah batu loncatan untuk memberikan dampak yang lebih besar. “Sebagai santri, kita harus bangga dengan identitas kita, terus belajar, dan berkontribusi bagi masyarakat,” tutupnya.