Sukabumi, 24 November 2024- Pada kali ini kami berkesempatan untuk mewawancarai Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab STIBA Ar Raayah, Sayyid Munadi Siddik, S.Pd, M.Pd. yang akan mengulas isu menarik seputar kendala dalam Pembelajaran Berkomunikasi Bahasa Arab, Strategi Dan Perang Lingkungan Belajar.
Reporter: jazakallah khairan telah meluangkan waktu untuk berbicara dengan kami hari ini, Ustadz Sayyid. Sebagai seorang ketua Prodi PBA STIBA Ar Raayah, apa saja kendala yang dihadapi peserta didik dalam menguasai keterampilan berkomunikasi Bahasa Arab?
Ketua Prodi : Kendala saat pembelajaran komunikasi sebenarnya sangat bervariasi, namun diantara sekian banyaknya kendala ada beberapa yang cukup siginfikan, diantaranya : Pertama, keterbatasan peserta didik untuk mempraktekan mufrodat karena waktu yang terbatas, dan juga guru lebih sering menyuruh mereka untuk menulis kosakata ataupun mendengar tanpa mempraktekkan secara lisan. Kedua, Kecemasan yang dialami peserta didik saat berbicara dihadapan lawan bicara. Sehingga ia tidak mampu menyampaikan pikirannya karena takut. Ketiga, Artikulasi yang dilafalkan masih tercampur dengan aksen Bahasa daerah sebagai Bahasa ibu peserta didik. Padahal, beberapa huruf Bahasa Arab jelas memiliki perbedaan yang jauh dengan huruf-huruf yang terdapat dalam Bahasa peserta didik. Keempat, Penguasaan kosakata yang masih sedikit dan kaidah nahwu yang terbatas.
Reporter: Lalu Apa strategi yang bisa digunakan sebagai Solusi untuk membantu peserta didik meningkatkan kemampuan berkomunikasi ?
Ketua Prodi : Strateginya disesuaikan dengan akar permasalahan yang telah disebutkan. Diantaranya, Pertama, memperbanyak kesempatan untuk praktek berkomunikasi baik itu didalam ruang kelas ataupun diluar,. Kedua, memberi dukungan kepada peserta didik untuk melatih berbicara tanpa mencela atas kekeliruan saat mempraktekkan, Ketiga, memperbanyak latihan mendengar video atau rekaman penutur asli Bahasa Arab (Native Speaker) saat berkomunikasi. Terakhir, peserta didik diarahkan untuk menghafal kosakata sebanyak mungkin sambil melatih dirinya membuat struktur kalimat dengan baik.
Reporter: Lalu seberapa besar pengaruh lingkungan belajar terhadap kemampuan peserta didik peserta didik dalam bahasa Arab ?
Ketua Prodi : Sangat berpengaruh. Sebab saat peserta didik keluar dari kelas, maka lingkungan yang dapat mendukung peserta didik dalam meningkatkan kualitas pemahamannya. Darisana kita bisa mengukur apakah lingkungan mendukung untuk mempraktekkan mufrodat atau justru sebaliknya. Lingkungan belajar yang baik akan menuntutnya untuk mereview materi yang sudah dipelajari di kelas, sehingga materi tersebut bisa dipahami dan dikuasainya dengan baik. Kaitan dengan Bahasa, mufrodat yang dipakai di kehidupan sehari-hari melalui interaksi dengan lingkungan, akan secara otomatis tersusun dalam struktur kalimat tanpa harus berpikir lebih dulu.
Reporter: Sebagai penutup wawancara ini, apa Harapan anda untuk para mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Arab kedepannya ?
Ketua Prodi : Kedepannya Para mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab harus mampu menciptakan lingkungan yang efektif untuk praktek komunikasi bagi para pelajar dan mendukung mereka dalam belajar bahasa Arab dengan memberi masukan dan memperbaiki kesalahan saat pembelajaran, bukan justru sebaliknya dengan mengabaikan lingkungan pembelajaran dan mencela peserta didik dalam pembelajaran. Mari kita ajak rekan-rekan kita untuk mempelajari bahasa Arab serta kita dukung mereka, sehingga nantinya dapat memahami firman-firman Allah SWT dan hadis-hadis Rasulullah SAW menggunakan bahasa Arab.
Reporter : Faiz Amirudin Syarief
Rubrik : Kalam Ustadz