Minggu ini menjadi minggu yang berbahagia bagi Ujang Endin, Mahasiswa semester 8 Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Stiba Ar Raayah. Pasalnya, ia berhasil meraih juara pertama kategori Ilqo ‘Arabi dalam perlombaan ilmiah tingkat nasional yang bertajuk “SYAHRUL LUGHAH AL-ARABIYAH ” pada tahun ini. Acara tersebut merupakan kerjasama yang diinisiasi oleh Majma’ al-Malik Salman al-Ilmi li al-Lughah al-Arabiyyah bersama dengan Ittihad Mudarrisi Al-Lughah Al-Arabiyah (IMLA) Indonesia yang berlokasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuannya membangun penghargaan terhadap budaya Arab, mendukung pemahaman lintas budaya, serta memacu minat belajar Bahasa Arab di kalangan mahasiswa.
Lomba ini secara resmi dibuka pada hari Selasa 16 Januari 2024 dan telah berhasil memadukan berbagai kategori lomba mulai dari al-ilqa, Al-Sard wa Al-Riwayah dan al-Khta al-Arabiy. Kegiatan ini sukses meghadirkan 260 peserta dari 84 perguruan tinggi se-Indonesia.
Ujang Endin mengikuti kategori Al-Ilqa dalam lomba Qiro’atu Syi’ir al ‘Arabi dengan judul Syi’ir yang dibawakan adalah “سيعلم جيران الذين تحملوا” dari Abu Judabah At Taghlibi. Dalam wawancara kami dengan beliau, di tengah kesibukannya menuntaskan tugas skripsi, beliau menjelaskan bahwa bangsa Arab khususnya kabilah Taghlibi adalah salah satu qabilah terkuat dan sangat di segani hingga nyaris tak terkalahkan. Bait demi bait yang tersaji, sedang menceritakan ketangguhan yang mereka miliki sehingga kabilah-kabilah yang menjadi musuh mereka menjadi takut dan tunduk kepada kabilah Taghlibi
Uje, -nama panggilan beliau-, sangat terinspirasi dengan syi’ir yang bernuansakan perang. Selain itu, Bahasa yang terkandung didalamnya juga sangat fasih karena dicipatakan pada masa jahiliyyah dimana Bahasa Arab ketika itu belum tercampur dengan Bahasa asing dari luar. Maka dari sy’ir ini juga kita bisa mengalisatu pelajaran bahwa perang itu tidak melulu diwarnai dengan senjata, tetapi juga dengan ke indahan bahasa, dan ini salah satu bentuk keunikan bahasa Arab.
Di akhir wawancara, Uje menyampaikan pesan bagi para mahasiswa agar selalu bangga ketika menggunakan Bahasa Arab. Alasannya karena Bahasa ini merupakan Bahasa Al-Quran dan menjadi Bahasa yang dibanggakan oleh para ulama sejak zaman dulu. Beliau juga mengutip perkataan Buya Hamka “Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, kerana yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah”.
Semoga apa yang diraih oleh Ujang Endin , menjadi motivasi bagi mahasiswa yang lainnya, sehingga potensi-potensi baru selalu bermunculan di masa mendatang.